.jpeg) |
| Gambar Ilustrasi |
BICARABAIK, Kepulauan Selayar – Proses seleksi calon anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (PASKIBRAKA) Tahun 2025 melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) di Kabupaten Kepulauan Selayar menuai sorotan tajam dari publik. Warganet menilai seleksi ini tidak transparan dan sarat kepentingan, hingga diduga mengorbankan calon anggota yang berkualitas.
Salah satu akun Facebook bernama Bulan Pati mengungkap dugaan ketidakadilan dalam proses seleksi. Dalam unggahannya, ia menyoroti seorang peserta dengan nilai tinggi yang dinyatakan tidak lolos karena alasan medis yang dinilai janggal.
“Peserta ini nilai TKW-nya 95, TIU 85, tinggi badan 170 cm, dan berat 69 kg. Tapi dia tidak lolos karena katanya ada urat halus di kedua betisnya, atau varises,” tulis akun tersebut.
Senada serupa juga disampaikan oleh akun lain yang menanggapi unggahan tersebut:
“Bukan karena dibilang keluarga tim pemenangan NA, tapi memang ada sesuatu yang saya juga tidak mengerti. Tahun lalu keluarga saya juga mengalami hal yang sama,” tulisnya.
Yang lebih menjadi sorotan adalah fakta bahwa seluruh peserta sebelumnya telah menyerahkan surat keterangan sehat dari puskesmas atau dokter saat pemberkasan. Namun, secara mendadak dilakukan pemeriksaan kesehatan tambahan yang memunculkan kecurigaan publik.
“Apakah surat keterangan sehat yang dikumpulkan hanya formalitas? Atau ini bagian dari strategi terselubung untuk membuka jalan ke Pendapatan Asli Daerah (PAD)? Parah,” lanjut akun Bulan Pati.
Warganet mendesak agar proses seleksi PASKIBRAKA di Kepulauan Selayar dievaluasi secara menyeluruh. Transparansi dan integritas panitia seleksi menjadi sorotan utama agar program kebanggaan pelajar ini tidak tercoreng oleh praktik-praktik yang dianggap tidak adil.
.jpeg)