SELAYAR | BICARABAIK.MY.ID – Rasa kecewa mendalam dirasakan oleh Mukti Ali, korban perampasan sekaligus pencurian mobil yang terjadi di Kabupaten Kepulauan Selayar. Kekecewaan itu muncul setelah mengetahui bahwa tersangka utama dalam kasus tersebut, Fikar, justru bebas berkeliaran meski diduga kuat berperan penting sebagai aktor utama dalam tindak pidana tersebut.
Menurut Mukti Ali, fakta hukum di lapangan seolah tidak memberikan rasa keadilan bagi dirinya sebagai korban. “Saya benar-benar kecewa. Fikar jelas-jelas berperan dalam perampasan mobil saya, tapi sekarang dia bisa bebas begitu saja. Dimana letak keadilan hukum di Selayar ini?” ungkapnya dengan nada penuh kekecewaan.
Diketahui, perampasan terjadi pada 19 Agustus 2025 di Desa Harapan, Kecamatan Bontosikuyu. Sebanyak lima pelaku berinisial H, AA, Z, AS, dan A melakukan aksi perampasan satu unit mobil Suzuki Carry warna putih milik warga dengan modus menagih tunggakan pembiayaan. Dalam aksi itu, Fikar disebut-sebut sebagai sosok yang paling berperan penting.
Kasus perampasan dan pencurian mobil ini sebelumnya sudah dilaporkan ke pihak kepolisian. Namun, hingga kini proses hukum dinilai berjalan lambat dan tidak maksimal. Keberadaan Fikar yang masih bebas dinilai sebagai bentuk lemahnya penegakan hukum di daerah.
Mukti Ali berharap aparat penegak hukum tidak tebang pilih dalam menangani perkara. Ia menegaskan agar keadilan benar-benar ditegakkan tanpa ada intervensi atau kepentingan tertentu.
“Kalau hukum bisa dipermainkan seperti ini, maka masyarakat akan semakin tidak percaya dengan penegakan hukum di Selayar,” tegas Mukti Ali.
Kasus ini pun mendapat perhatian publik, terutama karena menyangkut marwah penegakan hukum dan rasa keadilan masyarakat. Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak berwenang terkait status hukum Fikar.
.jpeg)
