Jelajahi

Kategori
Best Viral Premium Blogger TemplatesPremium By Raushan Design With Shroff Templates

Tambang Galian C Probolinggo Memanas: Saling Tuduh dan Saling Langgar, Siapa yang Bermain Kotor?

Zhull
Minggu, 16 Maret 2025
Last Updated 2025-03-16T01:50:21Z
Premium By Raushan Design With Shroff Templates
masukkan script iklan disini




BICARABAIK, Probolinggo kembali diguncang konflik tambang. Kali ini, CV. Citra Bayuangga terseret pusaran perselisihan di Desa Pandean, Kecamatan Paiton. Alih-alih transparansi, yang terjadi justru saling tuduh dan klaim bertabrakan.


Louis Hariona: “Saya Tidak Tahu Ada Tambang!”


Louis Hariona, Direktur CV. Citra Bayuangga, dengan tegas menyatakan tidak tahu menahu soal aktivitas tambang di lokasi tersebut. Menurutnya, ia tak pernah memberikan izin operasional tambang sirtu yang kini ramai diperbincangkan.


"Saya tidak pernah menyetujui tambang di situ. Kalau ada aktivitas, itu di luar sepengetahuan saya. Saya tidak terlibat," ujar Louis dalam keterangannya.


Namun, pernyataan Louis langsung dibantah keras oleh Hartono, mitra yang mengaku membiayai pengurusan izin dan operasional tambang sejak awal.


Hartono: “Semua Ada Bukti, Dia Bohong!”


Hartono, yang dikenal sebagai Sintong, balik menuding Louis ingkar janji dan sengaja bersikap seolah tidak tahu. Ia menunjukkan sejumlah bukti transfer serta surat perjanjian yang disebutnya dibuat di hadapan notaris.


"Dokumen kerja sama ada, tanda tangan Louis juga ada. Saya yang biayai semuanya. Mana mungkin dia nggak tahu?" tantang Sintong.


Bahkan, Sintong menegaskan bahwa dokumen asli tambang diserahkan langsung kepadanya oleh Louis. Ia menuding Louis berusaha lepas tangan setelah tambang beroperasi.


"Kalau dia bilang ini palsu, saya siap bawa ke pengadilan. Jangan main bersih sendiri!" tambah Sintong.


Saling Langgar Perjanjian: Siapa yang Lebih Licik?


Di tengah panasnya perseteruan, Ketua Gerakan Masyarakat Peduli Keadilan (GMPK), Solehudin, menilai kedua belah pihak sama-sama berkontribusi dalam kekacauan ini.


"Ini pola yang sering terjadi. Pemodal merasa berhak karena membiayai, sementara pemilik usaha merasa punya kuasa penuh. Dua-duanya melanggar etika bisnis dan saling menelikung," jelas Solehudin.


Ia juga mengkritik lemahnya komitmen di kalangan pengusaha tambang Probolinggo yang kerap mengabaikan kesepakatan begitu uang sudah mengalir.


Konflik yang Tak Lagi Soal Tambang


Kasus ini tak sekadar soal tambang, melainkan perebutan kendali dan keuntungan. Louis merasa dilangkahi, Sintong merasa dikhianati. Dua-duanya berpegangan pada dokumen yang diklaim sah — tapi kebenaran versi siapa yang akan menang?


Akankah kisruh ini membuka tabir siapa yang sebenarnya bermain curang? Atau justru kedua pihak sama-sama punya dosa yang akhirnya terbongkar di pengadilan?


Yang jelas, tambang di Probolinggo kini bukan sekadar urusan pasir dan kerikil. Ini sudah menjadi arena pertarungan kuasa dan uang, di mana kebenaran tampaknya hanya jadi alat pembenaran masing-masing pihak. (Red)

iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Stars Rally to Beat Predators in Winter Classic at Cotton Bowl